Nama Besar Kiper Tak Menjamin Kenakan Jersey Garuda, Ini Tanggapan Pelatih Kiper

Nama Besar Kiper Tak Menjamin Kenakan Jersey Garuda, Ini Tanggapan Pelatih Kiper

BD – Enam kiper terbaik laga Torabika Super Champhionship (TSC) dipanggil mengikuti latihan bersama di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Mereka terbagi menjadi dua gelombang, pertama Kurnia Meiga dari Arema Cronus, Shahar Ginanjar dari Mitra Kukar dan Dian Agus Prasetyo kiper asal Pusamania Borneo FC.

Ketiga penjaga gawang itu merupakan bukan kali pertama memperkuat skuad Garuda, mereka syarat pengalaman baik membela timnas junior maupun level senior.

Berikutnya, tiga nama lainnya adalah Andritany Ardhiyasa dari Persija Jakarta , Teja Paku Alam asal Sriwijaya FC dan  I Made Wirawan dari Persib Bandung, yang akan mengikuti latihan bersama gelombang kedua pekan depan. Dari tiga nama ini, hanya Teja Paku Alam yang minim pengamalaman membela skuad Garuda.

Lantas kiper dengan kriteria seperti apa yang akan dipilih Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl. Pelatih kiper Timnas Indonesia, Gatot Prasetyo mengakui nama besar kiper yang dipanggil dalam latihan gelombang pertama dan kedua, namun menurut mantan pelatih kiper Pelita Bandung Raya itu bukan jaminan untuk masuk ke skuad Garuda.

Pasalnya, penilaiannya adalah selain penampilan, kebugaran kiper tersebut menjadi sangat penting yang akan menjadi pertimbangan.

“Nama besar saja tidak cukup, karena yang kita butuhkan adalah penampilan dan yang membuat nyaman ofisial pelatih,” sebut Gatot, di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.

Masih menurut Gatot, kiper yang bagus bukan dilihat dari pemain belakang yang kuat selama kompetisi akan tetapi banyak yang harus menjadi penilaian lain, misalnya kerjasama yang baik antar pemain.

Lantas siapakah yang akan diberikan kepercayaan menjaga gawang tim kebangaan masyarakat Indonesia nanti, kita tunggu saja sentuhan para ofisial pelatih Alfred Riedl dibantu dua asisten Wolfgang Pikal dan Hans Peter Schaller.

Pelatih kiper Gatot Prasetyo dan dokter timnas Indonesia, dokter Syarif Alwi yang juga dibantu oleh fisioterapisnya Immanuel Maulang.

Berita Terkait